Justin Bieber dan Usher kini bisa bernapas lega. Hakim pengadilan
federal AS memutuskan gugatan penjiplakan lagu senilai US$10 juta yang
ditujukan pada mereka, untuk dihapuskan.
Menurut laporan Reuters, Senin (14/11) hakim Douglas Miller menyatakan bahwa dua penggugat yang bernama Devin Copeland dan sepupunya Mareio Overton gagal menunjukkan bahwa Bieber dan Usher punya akses terhadap lagu berjudul Somebody to Love yang mereka buat pada 2008.
Disebutkan sebelumnya, Bieber dan Usher menjiplak lagu itu, bahkan memberinya judul sama. Lagu Somebody to Love Bieber dan Usher sendiri dirilis setelahnya, sekitar tahun 2010.
Gugatan sebenarnya sudah pernah diajukan dan dimentahkan pada Maret 2014. Tapi pengadilan kembali membuka kasus itu pada Juni 2015 karena ada juri yang berkata menemukan persamaan chorus yang cukup masuk akal di kedua lagu yang sedang ‘dipersengketakan’ itu.
Menurut laporan Reuters, Senin (14/11) hakim Douglas Miller menyatakan bahwa dua penggugat yang bernama Devin Copeland dan sepupunya Mareio Overton gagal menunjukkan bahwa Bieber dan Usher punya akses terhadap lagu berjudul Somebody to Love yang mereka buat pada 2008.
Disebutkan sebelumnya, Bieber dan Usher menjiplak lagu itu, bahkan memberinya judul sama. Lagu Somebody to Love Bieber dan Usher sendiri dirilis setelahnya, sekitar tahun 2010.
Gugatan sebenarnya sudah pernah diajukan dan dimentahkan pada Maret 2014. Tapi pengadilan kembali membuka kasus itu pada Juni 2015 karena ada juri yang berkata menemukan persamaan chorus yang cukup masuk akal di kedua lagu yang sedang ‘dipersengketakan’ itu.
Bieber dan Usher sendiri mengakui bahwa lagu mereka sebenarnya bukan
milik mereka pribadi. Lagu itu didasarkan pada versi yang ditulis oleh
Heather Bright, November 2009 lalu. Dibantu pula oleh The Stereotypes,
judul lagu itu memang Somebody to Love.
Dalam rekomendasinya yang setebal 32 halaman, hakim Miller menemukan kurangnya bukti bahwa penggugat mendengar lagu versi Copeland dan Overton, sebelum Bright dan The Stereotypes.
Lagipula, menurut profesor musik dari New York University yang dijadikan saksi ahli oleh hakim Miller, kedua lagu yang diperdebatkan tidak benar-benar sama. Meskipun, tentu saja ada beberapa lintiran nada yang terdengar mirip. Tapi lagu itu jelas bukan jiplakan.
Soal judul lagu sendiri, siapa saja bisa menggunakannya. Itu bukan kalimat yang orisinal, melainkan generik. Bahkan ada lebih dari 100 musisi, termasuk Jefferson Airplane dan Queen punya lagu rekaman yang juga berjudul Somebody to Love. Isinya, jelas-jelas berbeda.
Rekomendasi dari hakim Miller itu akan diserahkan kepada hakim pengadilan distrik AS. Hingga saat ini, pengacara dari kedua belah pihak belum memberikan komentar apa pun.
Somebody to Love sendiri termasuk lagu yang sukses saat dibawakan Bieber. Tercatat membantu lirik, Bieber membuat lagu itu meraih posisi 15 di Billboard Hot 100 pada 2010.
Dalam rekomendasinya yang setebal 32 halaman, hakim Miller menemukan kurangnya bukti bahwa penggugat mendengar lagu versi Copeland dan Overton, sebelum Bright dan The Stereotypes.
Lagipula, menurut profesor musik dari New York University yang dijadikan saksi ahli oleh hakim Miller, kedua lagu yang diperdebatkan tidak benar-benar sama. Meskipun, tentu saja ada beberapa lintiran nada yang terdengar mirip. Tapi lagu itu jelas bukan jiplakan.
Soal judul lagu sendiri, siapa saja bisa menggunakannya. Itu bukan kalimat yang orisinal, melainkan generik. Bahkan ada lebih dari 100 musisi, termasuk Jefferson Airplane dan Queen punya lagu rekaman yang juga berjudul Somebody to Love. Isinya, jelas-jelas berbeda.
Rekomendasi dari hakim Miller itu akan diserahkan kepada hakim pengadilan distrik AS. Hingga saat ini, pengacara dari kedua belah pihak belum memberikan komentar apa pun.
Somebody to Love sendiri termasuk lagu yang sukses saat dibawakan Bieber. Tercatat membantu lirik, Bieber membuat lagu itu meraih posisi 15 di Billboard Hot 100 pada 2010.
http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20161116091726-227-172934/justin-bieber-tak-lagi-dikejar-pelanggaran-hak-cipta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar